Senin, 04 Mei 2015

Kerangka Karangan dan Kutipan Langsung Tidak Langsung

Kerangka Karangan dan Kutipan Langsung Tak Langsung


Kerangka karangan (Outline)


                Kerangka atau Outline adalah suatu rencana atau rancangan yang membuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide-ide atau gagasan yang disusun secara sistematis, logis, jelas dan terstruktur. Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.
                Jadi kerangka karangan merupakan suatu rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu karya tulis yang disusun secara sistematis dan terstruktur.

Fungsi Kerangka Karangan
  1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis aagar lebih rapih.
  2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide utama yang akan dibahas.
  3. Untuk menghindari pokok bahasan yang sudah dibahas.
  4. Untuk memudahkan penulis dalam mencari informasi pendukung suatu karangan.
  5. Untuk membantu penulis dalam mengembangkan ide-ide yang akan ditulis.

Cara Membuat Suatu Kerangka Karangan 
  1. Menentukan tema dan judul karangan.
  2. Mengumpulkan bahan atau referensi dari berbagai sumber.
  3. Menseleksi sumber referensi agar sesuai pada tema.
  4. Mengembangkan Kerangka Karangan.


Contoh Kerangka Karangan

1.       Tema             : Kesehatan
Judul             : Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan

2.       Definisi

3.       Pengertian Tidur Cukup

4.       Dampak Kurang Tidur
4.1.    Kurang tidur dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi.
4.2.    Kurang tidur dapat mudah terserang penyakit.
4.3.    Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi.

5.       Manfaat Tidur Cukup.
5.1.    Meningkatkan konsentrasi.
5.2.    Meningkatkan daya tahan ubuh.
5.3.    Meningkatkan energy atau stamina tubuh.

6.       Tips Tidur Nyenyak
6.1.    berolahraga.
6.2.    membuat jadwal tidur teratur.
6.3.    Tidak mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur.

Contoh Pengembangan Kerangka Karangan


Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan

                Tidur adalah suatu aktivitas dimana seluruh tubuh dalam keadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan tidur yang cukup yaitu sekitar 6 – 8 jam per hari. Lamanya waktu tersebut membuat otot-otot dan urat kita berelaksasi pada saat kita beristirahat.

                Ada beberapa dampak buruk yang disebabkan akibat kurangnya tidur cukup. Dampak tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita, diantaranya yaitu kurangnya tdur dapat mengganggu konsentrasi. Hal ini disebabkan karena otak kita mengalami kelelahan sehingga mempengaruhi pandangan dan tubuh menjadi lemas. Hilangnya konsentrasi ini sangatlah berbahaya bagi mereka yang sedang berkendara.

                Kurangnya tidur cukup juga dapat membuat kita mudah terserang penyakit. Hal ini disebabkan melemahnya system imun kita sehingga tubuh menjadi rentan terkena penyakit. Terlebih lagi kurang tidur juga dapat membuat emosi seseorang   menjadi terganggu. Biasanya orang yang kurang tidur lebih mudah lelah dan cepat marah.

                Agar terhindar dari semua itu usahakanlah untuk selalu mendapatkan tidur atau istirahat yang cukup, karena dengan begitu tubuh kita akan mendapat manfaat yang baik. Selain itu tidur yang cukup dapat meningkatkan konsentrasi dan terhindar dari berbagai penyakit. Tubuh juga mendapatkan energy yang banyak untuk melakukan kegiatan lainya.

Berikut merupakan tips untuk membuat tidur nyenyak.
Yang pertama adalah berolahraga, dengan berolahraga tubuh akan lelah dan mudah mengantuk. Kemudian usahakan untuk membuat jadal tidur teratur agar kita terbiasa beristirahat tepat pada waktunya. Yang terakhir adalah tidak mengkonsumsi makanan yang berat-berat sebelum tidur agar ubuh tidak kembung.

                Demikian manfaat dari tidur yang cukup, agar mendapatkan manfaat-manfaat tersebut usahakanlah untuk mendapatkan istirahat dan tidur yang nyenyak karena tidur yang cukup dan nyenyak merupakan kombinasi yang baik bagi kesehatan tubuh kita.

Contoh Kutipan Langsung dan Tak Langsung


Pengertian

Kutipan adalah suatu pengulangan suatu ekspresi sebagai bagian dari sumber yang lain, terutama ketika ekspresi yang dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan ke sumber asliya, dan ditandai dengan tanda kutip (“). Kutipan dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah pernyataan yang kita tulis dalam suatu susunan kalimat aslinya tanpa mengubah kalimat aslinya. sedangkan kutipan tidak langsung adalah pengungkapan kembali maksud dari penulisan tersebut dengan menggunakan kaliamat dan cara penyampaian kita sendiri. Jadi, yang dikutip hanyalah pokok-pokok pikiran, ringkasan atau kesimpulan dari sebuah tulisan.

Kutipan Langsung
contoh :


Darsono(1945:30) menegaskan, “segala keputusan ilmiah hanya merupaan kemungkinan besar (probability) dan tidak mengakui adanya 

Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar



Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar




A. Pengertian

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan benar yang ke dua-nya memiliki arti tersendiri. Berikut penjelasan rinci mengenai cara berbahasa yang baik dan benar.

Bahasa Yang Baik

Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman ketika berkomunikasi.

Bahasa Yang Benar

Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan). Bahasa yang benar mengacu pada kaidah penulisan dan pengucapan Bahasa Indonesia seperti yang tertera dalam kamus besar Bahasa Indonesia, dan terdapat pula di EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Jadi, Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang berdasarkan pada situasi dan lawan bicara serta pada tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam kamus besar Bahasa Indonesia.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Contoh Penggunaan Bahasa :

1.      Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :


(1)  Apakah kamu ingin pergi bersama saya ?

(2)  Apa yang kamu lakukan tadi?

2.      Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil  bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.

(1) Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?

(2) Apakah abang becak bersedia mengantar saya ke pasar Tanah Abang dan  berapa ongkosnya?

Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

(3) Berapa nih, Bu, tauge nya?

(4) Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?

B. Contoh Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi

Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat.

Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami. Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respon pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.